BOKING, KORANTIMOR.COM - Sejumlah titik jalan dan jembatan di jalur lintas Selatan Pulau Timor (Kolbano-Boking) Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) mengalami kerusakan parah (jalan putus dan jembatan runtuh) pada Kamis (30/06/2022), karena banjir akibat hujan deras sepanjang beberapa hari terakhir ini. Arus transportasi barang dan orang lintas Jalur Selatan Pulau Timor pun lumpuh total.
Sem, warga Boking kepada media ini Kamis (30/06) sore pukul 18.15 Wita, menceritakan bahwa ada satu unit jembatan penghubung utama di Boking -Kabupaten TTS -Provinsi NTT putus karena karena material keras berupa aspal runtuh. Material dasar sebelum lapisan aspal (yakni agregat B dan A, red) mengalami abrasi akibat kikisan banjir yang meluap menutup permukaan aspal jembatan.


Sejumlah pelintas, baik yang berkendaraan roda dua dan empat terpaksa berhenti dan putar haluan balik, karena kondisi jalan dan jembatan yang tidak bisa dilalui.
"Tadi malam kami mau ke Kupang tetapi tiba di Boking jembatannya sudah putus sehingga kami harus kembali ke Malaka", beber Bounty, salah seorang pelintas Jalur Selatan asal Kabupaten Malaka kepada wartawan media ini.
Menurutnya, beberapa kendaraan yang akan berangkat menuju Kupang terpaksa harus kembali ke Malaka karena tidak ada jalan alternatif yang bisa dilewati.
Mundus, seorang pengemudi mobil rental kepada wartawan mengungkapkan, bahwa semua rental asal Malaka tujuan Kupang dan Kupang tujuan Malaka, terpaksa harus melewati jalur Kefamenanu ( TTU).
" Kita berharap Pemerintah segera melakukan perbaikan jalan dan jembatan karena jalan itu sebagai jalur utama dari Provinsi NTT menuju negara Timor Leste", ujarnya.
Ia juga berharap, Pemerintah segera memperbaiki jalan dan jembatan ruas jalan di Kolbano - Boking TTS yang rusak sehingga arus lalulintas jalur Selatan Pulau Timor kembali pulih dan normal.
"Kalau angkut hasil pertanian melalui Kefamenanu biayanya sangat besar dan untungnya sedikit", ujarnya.
Kepala Dinas PUPR NTT, Maksi Nenabu yang dikonfirmasi wartawan media ini pada Kamis malam (30/06) Pukul 21.07 Wita terkait kondisi tersebut menjawab, pihaknya sedang membangun koordinasi dan komunikasi dengan Balai Jalan Nasional untuk mendiskusikan hal tersebut.
"Iya jalan Provinsi, ini juga akan nasional strategis nasional sehingga bisa di dorong APBN masuk. Kami (Dinas PUPR NTT dan BPJN Wilayah X NTT, red) koordinasi dulu," ujarnya.
Pada Jumat (01/07/2022), Maksi Nenabu melalui pesan WhatsApp kepada media ini menginformasikan, bahwa gabungan Tim gabungan yang terdiri dari Dinas PUPR NTT, BPBD NTT, BPJN NTT dan Dinas PUPR TTS telah diturunkan hari ini untuk meninjau kondisi jalan dan jembatan yang rusak.
"Tim PUPR NTT, tim Balai Jalan (BPJN NTT), tim PUPR kabupaten TTS dan tim BPBD NTT sdh turun ke lokasi sekarang," tandasnya.