KUPANG, KORANTIMOR.COM - Kecam penganiayaan terhadap wartawan sekaligus Pemred Suaraflobamora.com, Fabianus Paulus Latuan atau Fabi Latuan, tokoh adat Keluarga Besar Leragere di Kota Kupang, Gabrial Suku Kotan (GSK) memastikan akan meminta pelaksanaan seremonial adat berdarah dengan pemotongan ayam di pusar tanah lewotanah di Ledobelolong Leragere-Lembata bagi para pelaku aktor intelektual kasus tersebut.
Demikian disampaikan GSK, Tokoh Adat sekaligus Pembina Keluarga Besar Leragere di Kupang kepada tim media pada Jumat, (29/04/2022).
“Bila Polda NTT lambat dan berbelit-belit dalam penanganan kasus berdarah pemukulan wartawan Fabianus Latuan, maka kami keluarga besar akan melakukan seremonial adat kematian di kampung-Lewotana untuk mencari siapa-siapa aktor yang terlibat dalam pemukulan, termasuk siapa yang mendesign atau merencanakan hingga para pelaku pemukulan akan berurusan dengan kematian,” tegasnya.
Menurut GSK, hal itu akan dilakukan lantaran Aparat Penegak Hukum/APH yakni Polda NTT terkesan lambat dalam mengungkap dan menangkap para pelaku. Oleh karena itu, GSK mendesak Polda NTT segera mengusut dan menangkap para pelaku dan aktor intelektual dibalik tragedi tersebut.
"Sebagai Tokoh Adat dan juga Pengarah pada Keluarga Besar Leragere di Kota Kupang, kami meminta agar Aparat Penegak Hukum segera melakukan penyelidikan terhadap kejahatan premanisme yang terjadi setelah kegiatan konferensi pers di PD Flobamor pada Selasa (26/04) itu," ujarnya.
Sebelumnya (28/04), menanggapi aksi anarkis sejumlah preman terhadap Fabi Latuan, Keluarga Besar Lamaholot baik di Kupang dan di luar Kupang telah dan sedang melakukan koordinasi serta konsolidasi untuk turut mengecam para pelaku yang tidak dikenal (karena bercadar, red). (kt/tim).