KORANTIMOR.COM – NAITIMU – Penyaluran Bantuan Lansung Tunai Dana Desa (BLT DD) dan Bantuan Sosial Tunai (BST) kepada warga terdampak Covid-19, di Desa Naitimu, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (Rabu, 20/15/2020) diduga tidak tepat sasaran dan tidak transparan serta tidak adil. Istri para aparat desa, Tenaga Kontrak Daerah (TKD) serta tim sukses Kades Naitimu sumringah menerima BLT DD dan dan BST. Sementara itu keluarga miskin dan tak berdaya (janda dan lansia, red) merana tidak tersentuh BLT dan BST.
Demikian keterangan seorang Warga Desa Naitimu (yang tidak mau namanya disebutkan) kepada media ini Rabu (20/05/2020) kontroversi penyaluran BLT DD dan BST dan keluhan warga miskin yang terdampak Covid-19 di desa tersebut. Ia menguraikan bahwa mayoritas penduduk desa Naitimu bermata pencaharian sebagai petani dan berpendapatan di bawah rata-rata per kapita dan miskin.
Kelompok kategori inilah, menurutnya seharusnya yang mendapat fokus perhatian pemerintah terkait penyaluran BLP dan BST disituasi pandemi corona ini. “Jumlah penduduk sekitar 800 an Kepala Keluarga. Pekerjaan masyarakat disini bervariasi, tetapi lebih banyak yang petani. Mereka ini seharusnya yang menjadi fokus dan sasaran BLT dan BST ditengah situasi pandemi corona,” ujarnya.