KORANTIMOR.COM – SIKKA – Korban meninggal akibat DBD di Sikka sudah mencapai 14 orang dari total 1.0195 orang yang terpapar DBD. Terhadap endemik mematikan ini, Pemerintah Kabupaten Sikka mengkerahkan seluruh ASN dan OPD serta Camat dan Lurah/Kades, termasuk pemilik hotel dan stakeholders lainnya di Sikka melakukan upaya preventif dan kuratif serta promotif. Pemkab Sikka juga akan menggeser anggaran daerah yang fokus untuk memberantas dan mencegah DBD.
Demikian penyampaian Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sikka, Feri Awales melalui pesan Whatssap kepada awak media pada Selasa [10/3/2020] pukul 10:36 Wita.
Terkait penangan DBD di Sikka, Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diego juga telah turun langsung ke lapangan memimpin kerja bakti masal dan masif dengan melibatkan seluruh aparat ASN se-Kabupaten Sikka. Aksi masal dan masif itu untuk pemberantasan sarang nyamuk dan menggalakan 4 M plus selama 14 hari berturut turut, mulai Senin, 09 /3/2020 hingga 23/3/2020.


Lebih lanjut Kabag Humas dan Protokol Pemkab Sikka itu menjelaskan bahwa endemik tersebut ada keterkaitannya dengan nyamuk. Sumber datangnya nyamuk adalah sampah atau pembuangan sampah yang sembarangan dan yang tidak terutus. Untuk menangani sampah, Pemkab Sikka mendayagunakan mobil sampah dan mobil tangki air serta merekrut 100 orang relawan untuk mengurus sampah.