KORANTIMOR.COM – KUPANG – Hancurnya hotmix sehari setelah dikerjakan oleh PT. Agogo Golden Group (AGG) pada Proyek Peningkatan Jalan Nasional Ruas Gako – Aegela dengan nilai sekitar Rp 18 Milyar, diduga karena agregat yang digunakan PT. Agogo Golden Group (AGG) untuk pekerjaan pondasi jalan (pada sisi jalan yang dilebarkan, red) tidak sesuai dengan spesifikasi (Spek, red) yang ditetapkan dalam kontrak kerja.
Diduga akibat agregat yang tidak sesuai spek tersebut yang menyebabkan rusaknya hotmix. Karena agregat (kerikil kali/bulat bercampur pasir dan lumpur) yang digunakan sebagai pondasi badan jalan (yang dilebarkan) tak mampu menahan beban kendaraan.

Akibatnya, agregat kali/bulat tersebut amblas (bergerak karena tidak saling mengikat, red). Karena agregat pondasi badan jalan amblas maka hotmix yang ditopangnya ikut patah, amblas dan hancur.
Seperti disaksikan Tim Investigasi media ini selama beberapa hari (tanggal 9, 11, 13, 14, 16 hingga 17 Januari 2020, red) tampak kerikil kali bulat bercampur pasir menumpuk di sisi jalan ruas Gako – Agela yang dilebarkan. Karena disiram air hujan, maka tampak dengan sangat jelas kerikil kali/bulat tersebut yang digunakan sebagai agregat untuk pekerjaan pondasi badan jalan (yang dilebarkan, red).