Koran Timor.Com – Kupang – Tampil sebagai pemateri dalam Pertemuan BAKOHUMAS NTT di Papa Johns’ Hotel [Selasa, 12/11/2019] dalam rangka Gerakan Membaca Melalui Literasi, Akademisi Universitas Nusa Cendana Kupang, Dr. Marsel Robot menegaskan tidak ada bangsa besar tanpa membaca.
“Kalau kita tidak membaca, maka kita akan mengalami kebangkrutan membangun gagasan-gasan atau ide-ide. Kita rentan terhadap perubahan dan atau menjadi pasien dari perubahan itu sendiri.” Jelas Robot.
Marsel Robot pada kesempatan bicaranya menekankan literasi itu kecakapan membaca. Terkait hal itu ada dua bentuk literasi yakni literasi awal yang bertujuan agar orang bisa membaca. Dalam konteks ini orang tidak bisa membaca disebut buta huruf.
Namun ada satu kebutaan baru, lanjut Marsel, yakni mereka yang malas membaca dan tidak pernah membaca berita dan apalagi buku.
Kalau kita tidak membaca maka kita akan mengalami kebangkrutan membangun gagasan-gasan atau ide-ide. Kita rentan terhadap perubahan dan atau menjadi pasien dari perubahan itu sendiri.
“Ada 2 alat untuk mengubah dunia yakni cangkul untuk mencangkul tanah. Kedua, itu pena untuk ‘mencangkul’ di atas kertas guna menghasilkan tulisan atau buku.” Tandas Robot.
Buku itu jendela dunia. Buku juga itu hard disk external yang menyimpan “hasil pertengkaran manusia dengan lingkungan” yang menghasilkan pengetahuan. Pengetahuan itu lahir salah satunya ialah dari kebiasaan membaca.